Gerakan Tuban Bersedekah, Muhtarom : Uang Koin Hanya Alat, Bukan Tujuan

Gerakan Tuban Bersedekah, Muhtarom : Uang Koin Hanya Alat, Bukan Tujuan

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban bersama masyarakat melakukan Gerakan Tuban Bersedekah dengan cara mengumpulkan uang koin atau recehan. Upaya ini dilakukan guna mendorong masyarakat untuk berinfak ataupun bersedekah.

“Mulai 24 Mei kemarin kami telah melakukan pengumpulan koin. Kami berharap pengumpulan koin tersebut bisa melampaui target sebagaimana yang diinginkan oleh Pengurus Wilayah (PW) Lazisnu Jatim,’’ tutur Ketua PC Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Tuban Drs. Muhtarom, Kamis (31/05).

Tarom, begitu panggilan akrabnya menyampaikan bahwa gerakan koin tersebut adalah gerakan yang diselenggarakan oleh PBNU untuk wilayah Jawa tahun 2018. Untuk Kabupaten Tuban, lanjut Tarom, telah sepakat meminta partisipasi dari Dinas Pendidikan untuk mendukung penuh gerakan koin tersebut. “Hal tersebut mengandung maksud memberikan pesan-pesan pendidikan terhadap anak, terkait kesadaran berinfaq dan bersedekah,’’ tukasnya.

Ia juga menjelaskan, mengapa koin yang dipakai branding, hal tersebut, lanjut Tarom, dikarenakan uang yang nilai rupiahnya dipandang oleh masyarakat yang paling kecil. “Tetapi sekecil-kecilnya koin, kalau dikumpulkan bersama-sama insya Allah juga menjadi besar,” terangnya.

Lebih lanjut, Tarom Juga menyampaikan misi yang diemban oleh gerakan koin tersebut, dengan mengambil momentum Ramadan sebagai Gerakan Tuban Bersedekah. Jadi, lanjut Tarom, bukan sekadar pada Ramadan ini, tetapi gerakan koin tersebut bisa menjadi gerakan bersama masyarakat yang ada di masing-masing kepala keluarga. “Jadi setiap selesai belanja, sisa 200,500,1.000 bisa dimasukkan ke dalam kaleng, dan setiap akhir bulan akan diambil oleh tim pengumpul serta dihitung bersama-sama sesuai dengan program yang ada di masing-masing desa di Kabupaten Tuban,’’ jelenterehnya.

Dan hal tersebut, lanjut Tarom, manfaatnya juga akan kembali kepada masyarakat sendiri. Dengan dana koin inilah, pihaknya berharap dapat membantu persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, baik itu persoalan tentang pendidikan, kesehatan, ekonomi, bahkan untuk kepedulian bencana, khususnya di Kabupaten Tuban maupun di Indonesia pada umumnya.

Untuk kotak koin tersebut, dikatakan Tarom, setiap kecamatan mempunyai kreativitas sendiri-sendiri. Ada yang terbuat dari kaleng, paralon, dan kotak dari kayu. Selanjutnya, lanjut Tarom, kotak tersebut disebar ke seluruh desa yang ada di Kabupaten Tuban, sesuai dengan data yang ada.

“Jadi ada tim yang melakukan pendataan terkait perkiraan berapa kotak yang dibutuhkan setiap desa,” tandasnya.

Menurut Tarom, target gerakan koin Kabupaten Tuban ini mendapatkan dana sekitar Rp. 100 juta, dan masing-masing kabupaten di Jatim diharapkan minimal mencapai target Rp. 50 juta. Maksimalnya tidak ada batasan.

Terkait jumlah koin sementara yang telah melampaui target, pihaknya mengaku bahwa hal tersebut adalah prestasi yang luar biasa, dikarenakan di luar bayangan pihaknya bisa mencapai jumlah sebanyak itu. “Bahkan memecahkan rekor perolehan Jabar, Jateng dan kabupaten atau kota di Jatim,” paparnya.

Sedangkan, untuk prosesnya, ia menambahkan, setelah uang tersebut terkumpul, kemudian uang koin tersebut, dikumpulkan oleh masing-masing Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah (UPZIS) yang ada di masing-masing kecamatan, dan secara simbolis laporan tersebut dikirimkan kepada pihaknya.

Ia berharap, agar kegiatan ini akan menjadi agenda rutin tahunan setiap Ramadan. Dan lebih dari itu, lanjut Tarom, kegiatan ini juga sebagai tonggak perjuangan untuk memampukan diri bahwa mayarakat bisa menolong sesamanya, dengan tidak harus menunggu menjadi orang kaya, tetapi lebih mementingkan semangat gotong royong. “Uang koin hanya alat, bukan tujuan, dan Lazisnu hanya sebagai imam dalam gerakan ini,” tegasnya.

Perlu diketahui, para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tuban dan pihak-pihak yang terkait, bersama masyarakat umum melakukan pertemuan untuk melaksanakan Gerakan Tuban Bersedekah melalui pengumpulan uang koin di lapangan Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel, tepatnya pada 30 Mei lalu. Sampai hari ini masih terdapat koin yang masuk di beberapa Majelis Wakil Cabang (MWC), sehingga total yang diumumkan oleh pihak PCNU Tuban adalah sebesar Rp. 349.094.400.

Sementara dari hasil keputusan rapat di Malang sebelumnya, 70 persen adalah hak kabupaten yang mengadakan gerakan koin tersebut, dan 20 persen menjadi hak wilayah, dan 10 persen menjadi hak pusat. “Maksud hak tersebut adalah sama-sama untuk kegiatan memuliakan masyarakat Indonesia, terutama umat Islam,” pungkasnya. (tauviqurrahman/hei)

sumber https://tubankab.go.id/entry/gerakan-tuban-bersedekah-muhtarom-uang-koin-hanya-alat-bukan-tujuan