Wujudkan Profesionalisme Pengelolaan Zakat, NU Care Tuban Gelar Madrasah Amil

Wujudkan Profesionalisme Pengelolaan Zakat, NU Care Tuban Gelar Madrasah Amil

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan profesionalisme pengelolaan zakat, Pengurus Cabang (PC) NU Care- LAZISNU Tuban menggelar pelatihan dan pendidikan bertajuk Madrasah Amil di kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Plumpang, Tuban, Minggu (6/06/2021).

Ketua PC NU Care-LAZISNU Tuban, M Ida Musthofa menyampaikan, Madrasah Amil ini adalah sarana untuk penajaman pemahaman terkait dengan amil. Jadi, menurutnya, kegiatan tersebut terkait dengan tata cara, mekanisme, dan pemahaman terkait dengan penyaluran dan juga pengelolaanya seperti administrasi, perencanaan, penganggaran dan pelaporan.

“Hal (Madrasah Amil) ini untuk memberikan pemahaman bahwa penyaluran bantuan dari LAZISNU dan UPZIS (Unit Pengelola Zakat Infak dan Sedekah, Red.) harus sesuai dengan kriteria dan indikator-indikator tertentu. Dengan demikian bantuan sampai pada orang yang benar-benar berhak mendapatakan,” tutur Ida.

Ida menambahkan, target yang ingin dicapai dari Madrasah Amil adalah seluruh pengurus UPZIS lebih profesional dalam pengelolaan dana dan fundraising, di mana NU Care-LAZISNU Tuban terfokus pada pengelolaan bantuan sosial seperti untuk fakir miskin, warga terdampak bencana alam, sampai bantuan untuk warga negara Palestina.

“Berkat kerja sama yang telah dilakukan, bisa membantu pada masayarakat yang lebih membutuhkan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, perwakilan dari PCNU Tuban, Muhaimin Syah, menuturkan bahwa NU Care-LAZISNU merupakan lembaga besar yang pengelolaannya harus profesional. Karena, baginya, NU Care-LAZISNU bersentuhan langsung dengan lembaga dan masyarakat, dan diakui atau tidak, potensi Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) di Indonesia juga sangat besar.

“Oleh karenanya, kita mengelolanya secara bersama-sama secara serius. Jangan sampai ZIS dikelola oleh kelompok yang tidak betanggungjawab. Sehingga semua jam’iyyah Nahdlatul Ulama harus sama-sama istqomah mengamalkan niat,” tutur Gus Iim, sapaan akrabnya.

Menurut Gus Iim, sudah bukan rahasia umum lagi banyak penggalangan dana yang tidak benar, seperti dijalan-jalan lampu merah mengatasnamakan yayasan dan tempat ibadah. Namun dana tersebut sampai hari ini bayak orang yang tidak tahu di mana dana tersebut bermuara. Bahkan sampai di beberapa media memberitakan penggalangan dana untuk pembiayaan gerakan terorisme.

“Nah, ini harus dijadikan pemahaman bersama bahwa jama’ah, NU harus bekerjasama secara benar. Hari ini semua harus konsisten. Kalau untuk pribadi saja semangat, seharusnya untuk umat juga harus lebih semangat,” tegasnya.

Penulis: Mochamad Abdurrochim
Editor: Gigih Mazda

Sumber: tugujatim.id